Selasa, 10 Desember 2013

Produsen kosmetik berbahaya melanggar etika berbisnis


Hasil temuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI (BPOM RI) sepanjang 2013 menemukan sebanyak 4.232 item kosmetika berbahaya. Jumlah total produk yang diamankan mencapai 74.067 buah produk kosmetika, yang terbagi atas tanpa izin edar (TIE) dan mengandung bahan berbahaya.
Temuan ini merupakan hasil sampling dari pusat penjualan kosmetika di seluruh Indonesia. Tahun ini, BPOM RI menggunakan 42 ribu sampel produk kosmetika dari seluruh Indonesia. Hasil sampling diperoleh dari hasil operasi pengawasan rutin dan non-rutin sampai Juli 2013.
Temuan kosmetik berbahaya paling banyak ada di Jakarta dan Surabaya menurut Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Kompeten BPOM RI, T. Bahdar J. Hamid.
Untuk Jakarta, produk kosmetika berbahaya banyak ditemukan di Pasar Asemka, Jakarta Pusat. Jenis produk kosmetika berbahaya antara lain pemutih, pewarna bibir, rambut, dan pipi.
Hasil pengawasan rutin menemukan 1.265 jenis kosmetika TIE, dan 52 jenis kosmetik dengan bahan berbahaya. Jumlah total produk untuk hasil pengawasan rutin adalah 42.812 buah untuk kategori TIE, dan 2.529 buah untuk kosmetika yang mengandung bahan berbahaya.
Sedangkan untuk operasi pengawasan non rutin diperoleh 2.741 item kosmetika TIE, dan 174 item kosmetika yang mengandung bahan berbahaya. Jumlah produk hasil pengawasan rutin adalah 25.462 buah untuk kategori TIE, dan 3.264 buah untuk kosmetika yang mengandung bahan berbahaya.
Kosmetik TIE, jelas Badar, merupakan produk kecantikan yang tidak memiliki nomer notifikasi izin peredaran. Akibatnya, BPOM RI tidak menjamin keamanan konsumen saat menggunakan produk tersebut. Hal ini dikarenakan produk tersebut tidak melalui sejumlah tes yang disyaratkan BPOM RI, misal tes alergi.
Kosmetik dengan bahan berbahaya, kata Badar, mengandung bahan kimia yang seharusnya tidak boleh ada. Banyak ditemukan rhodamin atau hidroquinon (air keras) dalam kosmetik. Rhodamin yang merupakan perwarna merah untuk tekstil ditemukan dalam lipstik atau blush on. Sedangkan air keras ada dalam pemutih," kata Bahdar.
Penggunaan rhodamin dan hidroquinon berisiko tinggi bagi konsumen, dan bisa menyebabkan kematian. Pada beberapa kasus penggunaan kedua zat memicu reaksi alergi yang cukup parah sehingga merugikan konsumen. Beberapa zat kimia berbahaya lain yang ditemukan dalam kosmetika adalah merkuri dan methanil yellow.
Perusahaan- perusahaan  yang memproduksi 4.232 jenis kosmetik itu jelas melanggar etika berbisnis, dimana produsen tidak memperhatikan resiko yang akan membahayakan konsumen. Hal ini jelas telah merugikan masayarakat selaku pelanggan atau konsumen yang pernah menggunakan kosmetik tersebut. Seharusnya pihak produsen segera mengganti bahan yang berbahaya itu dan segera mendaftarkan produknya untuk memiliki nomer notifikasi izin peredaran dan mengikuti sejumlah test dari BPOM agar konsumen kembali percaya terhadap produknya. Dengan begitu, konsumen pun dapat merasa aman menggunakan kosmetik tersebut.. Pada kasus ini, konsumen memiliki hak untuk produk atau yang dikonsumsi oleh mereka bahwa kosmetik tersebut benar-benar terjamin kesehatan.

Sumber :

BEBERAPA CIRI PENIPUAN DALAM BISNIS ONLAIN


DOMAINNYA GRATISAN
Bisnisnya masih perlu dipertanyakan jika menggunakan domain gratis. Bagaimana kita bisa percaya jika situsnya gratisan?
Ini menunjukkan bahwa bisnis tersebut tidak aman dan dapat dimatikan (di-non-aktifkan) kapan saja oleh penyedia domain gratis tersebut. Contoh layanan domain gratis yang sudah tidak aktif lagi: co.tv, cz.cc, fren.jp, dan sebagainya.
Jika website/situs berbayar saja masih belum tentu bisa dipercaya, apalagi situs gratisan? Bisnis tanpa modal? Atau memang ingin menipu?

2. WHOIS DOMAINNYA PRIVATE/DISEMBUNYIKAN
Waspadalah jika informasi tentang kepemilikan domainnya (whois recordnya) disembunyikan/private. Yang berarti bahwa tidak ada yang bertanggung jawab atas domain tersebut, karena pemiliknya tidak berani menunjukkan identitasnya.

3. WEB HOSTINGNYA GRATISAN
Bisnis itu tidak aman jika menggunakan web hosting gratisan. Juga tidak stabil, tidak jelas kualitas, performance, atau uptime-nya. Layanan hosting gratis seperti ini bisa mati/dimatikan sewaktu-waktu oleh penyedianya. Contoh layanan free hosting yang sudah tidak aktif lagi: byteact.com, 000webhost.org, geocities.com, oh-rainbow.net, dan lain-lain.

4. IDENTITAS PEMILIKNYA TIDAK JELAS
Hati-hati jika tidak ada identitas yang jelas tentang pemiliknya. Tidak ada yang bertanggung-jawab atas website/bisnis ini.

5. HANYA DIKELOLA OLEH SATU ORANG
Bisnis seperti ini berpotensi penipuan, karena hanya dikelola oleh satu orang. Jika terjadi sesuatu padanya (seperti: kecelakaan/sakit/mati) maka bisnis tersebut tidak bisa berjalan lagi, ini berpotensi scam terhadap pembeli yang membayar duluan tapi tidak mendapat produk.

6. ALAMATNYA TIDAK JELAS
Hindari bisnis online yang tidak memiliki alamat yang lengkap dan jelas.

7. TIDAK ADA NOMOR TELEPON LOKALNYA
Bisnis yang bisa dipercaya adalah jika memiliki nomor telepon lokal (sesuai alamatnya) yang bisa dihubungi.

8. TIDAK ADA FOTO PEMILIKNYA
Bisnis online lebih bisa dipercaya jika pemiliknya dapat/berani menunjukkan foto dirinya.

9. ADA KEBOHONGAN DALAM ISI/KONTENNYA
Jangan percaya jika isinya terlalu membesar-besarkan dan/atau terdapat unsur-unsur penipuan. Tepatnya “berbohong untuk menarik pembeli“. Salah satu contoh kata-kata penipuan yang populer adalah: “Produk bonus ini akan hangus jika anda memesan setelah tanggal xxx“, dan “Rahasia mengambil uang di ATM tanpa kurangi saldo awal“.

10. SISTEM BISNISNYA TIDAK JELAS
Tidak dijelaskan secara transparan, dan ada hal-hal yang disembunyikan. Banyak sekali penipu yang melakukan hal ini. Jangan mengikuti/membeli jika anda tidak tahu apa-apa tentang bisnis tersebut.

11. PRODUKNYA BURUK
Hati-hati, jika produknya ilegal, atau tidak sesuai dengan yang ditawarkan, atau tidak berkualitas, dan hanya sebagai label/kamuflase untuk melakukan penipuan.

12. MONEY GAME
Money game adalah bisnis penipuan yang terlarang dan tidak aman, karena penghasilannya hanya dari perekrutan member baru, bisnis ini tidak akan berjalan jika sudah tidak ada member baru.
Tidak ada produk yang dijual, atau “produknya” hanya sekedar label dan pengantar untuk mendapatkan komisi dan keuntungan. Biasanya owner bisnisnya menolak disebut Money Game atau program piramid dengan alasan “ada produk” yang dijual, meski “produk” tersebut hanya asal-asalan (asal ada) atau hanya sekedar label untuk mendapatkan komisi (dari downline).
Tidak ada KEPASTIAN bahwa web/bisnis tersebut AKAN BERJALAN SELAMANYA.
Maksudnya, Adminnya harus siap bertanggung jawab MEMASTIKAN bahwa web/bisnis tersebut AKAN BERJALAN SELAMANYA. Karena jika web/bisnis tersebut tiba-tiba berhenti, maka dia telah merugikan para membernya yg sudah tidak bisa mendapat downline baru.
Banyak sekali situs bisnis money game yang tiba-tiba BERHENTI dan secara otomatis telah merugikan para membernya (karena mereka sudah tidak bisa melanjutkan bisnis tersebut), diantaranya adalah:
http://www.bisnis7milyar.com, http://www.investasikami.com,http://www.investorsukses.com, http://www.multiaset.com,http://www.depositobersama.com, http://www.uangkolek.com,http://www.sukses200rb.com, http://www.pensiunmuda.net,http://www.10ribuku.com, http://www.uangsutra.com, http://www.bisnis3juta.com,go-investor.com, jalankaya.com, http://www.finansialabadi.com,http://www.profitcerdas.com, http://www.75ribu.com, http://www.asetjutawan.com,amanahinvestasi.com
TERBUKTILAH bahwa bisnis penipuan money-game memang TIDAK AKAN BERJALAN SELAMANYA.
Karena situsnya MATI, maka “bisnisnya” sudah tidak bisa berjalan lagi, tidak ada lagi sumber penghasilannya/pemasukannya, dan para membernya sudah tidak bisa lagi menghasilkan uang (tepatnya merekrut orang), berarti mereka adalah KORBAN yang dirugikan oleh bisnis ini!!!
Padahal jumlah membernya yang dirugikan (tidak dapat pemasukan) tentu lebih banyak (karena sistemnya piramid).
Fatwa Lajnah Daimah Saudi nomor 22935 demikian halnya Majma’ Fiqh (Lembaga Fikih) Sudan dalam keputusan rapat nomor 3/23 tertanggal 17 Rabiul Akhir 1424/17 Juni 2003, sepakat mengharamkan bisnis dengan sistem piramid seperti ini, lihat:http://www.serambimadinah.com/….
*Al Lajnah Ad Daimah lil buhuts wal ifta (komisi khusus bagian riset ilmiah dan fatwa) adalah sebuah lembaga riset dan fatwa di Negara Arab Saudi, yang beranggotakan para ulama yang terkemuka yang memiliki kapabilitas di bidangnya yang diakui dunia.
Bisnis dengan sistem piramid merupakan bisnis yang dihukumi ilegal di banyak negara di dunia: http://en.wikipedia.org/wiki/Pyramid_scheme
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) juga telah mengajukan RUU Anti Skema Piramid: http://www.apli.or.id/….
Bisnis ini merupakan jaringan pemasaran terlarang, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 32/M-DAG/PER/8/2008:
“Jaringan pemasaran terlarang adalah kegiatan usaha dengan nama atau istilah apapun dimana keikutsertaan mitra usaha berdasarkan pertimbangan adanya peluang untuk memperoleh imbalan yang berasal atau didapatkan terutama dari hasil partisipasi orang lain yang bergabung kemudian atau sesudah bergabungnya mitra usaha tersebut, dan bukan dari hasil kegiatan penjualan barang dan/atau jasa.” (Pasal 1 ayat 12)
Selengkapnya, baca/klik di sini.

12. SPAM
Waspadalah, karena jika bisnis tersebut terbukti melakukan spam atau menyediakan tools untuk spamming. Menunjukkan bahwa pemilik/pelakunya tidak punya etika dalam berbisnis.
Merupakan cara promosi yang dikirimkan secara massal (ke banyak tujuan sekaligus) dalam waktu yang bersamaan dan secara online. Sasarannya adalah: email, komentar pada blog, forum diskusi, shoutbox, dan sebagainya. Spam merupakan SAMPAH yang sangat mengganggu, karena tidak dikehendaki datangnya, tidak diminati isinya, dan sering datang secara bertubi-tubi, juga sering membohongi. Ini menunjukkan bahwa pelakunya benar-benar tidak punya etika dalam berbisnis.

13. TESTIMONIALNYA PALSU
Bisnis tersebut 100% penipuan jika testimoni/kesaksian membernya palsu, buatan, atau editan.

14. MENUNJUKKAN MUTASI REKENING PALSU
Jangan pernah mengikuti bisnis online yang memamerkan screenshot penghasilannya, karena hampir semuanya adalah: palsu, buatan, atau editan.
Jangan mudah percaya dengan bukti-bukti penghasilan seperti itu, karena bisa dibuat dengan mudah oleh siapapun, silahkan baca:http://sanjisan.wordpress.com/2010/01/16/cara-mudah-membuat-mutasi-rekening-bank-palsu/
Sebenarnya apa tujuannya menampilkan bukti penghasilan seperti itu??
Kebanyakan situs penipuan selalu menunjukkan bukti-bukti (palsu) penghasilannya untuk menipu orang.

15. PEMBAYARANNYA TIDAK AMAN
Kurang aman jika uang yang dibayarkan pembeli langsung masuk ke rekening pemilik/pengelolanya. Karena pembeli belum tentu bisa mendapatkan uangnya kembali jika ternyata ditipu.
Lebih aman jika menggunakan Payment Gateway atau RekBer, yaitu pihak ketiga yang menjadi sarana pembayaran antara penjual dan pembeli. Adanya Payment Gateway dapat menanggulangi penipuan. Contoh Payment Gateway yaitu: PayPal,KasPay (lokal), iPaymu (lokal), FasaPay (lokal), Moneybookers, 2Checkout, Google Checkout, Authorize.net, dan WorldPay.
Rekening Bersama atau RekBer merupakan Payment Gateway lokal di Indonesia. Diantaranya adalah: RekBer dan LikeToPay. Contoh cara kerjanya: pembeli memesan barang, lalu mengirimkan uang pembayarannya pada RekBer yang dia percaya, dan uang tersebut akan dikirimkan oleh RekBer kepada si penjual jika pembeli sudah menerima barang/produk yang dibelinya.

Tiruan Samsung S4 Melanggar Etika Berbisnis


Samsung Galaxy S4 adalah salah satu produk smartphone android dari Korea Selatan yang diproduksi oleh Samsung Electronics . Samsung Galaxy S4 Android yang diluncurkan pertama kali di New York. Samsung Galaxy S4 merupakan penerus dari Samsung Galaxy S3. Samsung Galaxy S4 yang memiliki kode GT-I9500 ini tampil dengan desain lebih tipis dan layar Super AMOLED Full HD berukuran 5" dengan dua pilihan warna yang elegan, yaitu Titanum Grey dan Sapphire Black.
Ponsel yang dijual secara resmi pada tanggal 26 April 2013 ini juga mempunyai kemampuan unik dengan pendeteksi gerak anggota tubuh seperti Air Gesture. Sehingga Anda dapat scrolling layar hanya dengan sapuan layar tanpa menyentuh layar dan juga terdapat fitur Smart Pause yang akan menghentikan pemutaran video ketika Anda mengalihkan pandangan dari ponsel. Dengan kelebihan itu, produk ini diharapkan dapat mempermudah penggunanya.
Saat ini Samsung Galaxy S4 tengah menjadi gadget idaman banyak orang. Selain karena performanya yang hingga saat ini belum tertandingi berdasarkan skor Antutu Benchmark, kualitas bahannya juga pilihan. Tidak mengherankan beberapa pihak kemudian tertarik untuk membuat versi bajakan dari Samsung Galaxy S4 ini. Beberapa produsen tersebut bahkan berhasil membuat perangkat yang 99% mirip aslinya.  Baik dari segi bahan baku, bentuk, maupun software. Di pasar Indonesia, Samsung Galaxy S4 tiruan ada 2 jenis yaitu dikenal dengan nama supercopy dan superking.
Beredarnya handphone tiruan bermerek Samsung Galaxy S4 merupakan salah satu pelanggaran etika bisnis. Dimana produsen yang meiru melanggar hak cipta dan lisensi perusahaan asli yang memproduksi Samsung Galaxy S4. Perusahaan Samsung sebagai pemegang hak cipta berhak menuntut perusahaan yang melanggar kode etik dalam berbisnis itu dan merazia semua handphone replika berlogo Samsung. Karena jika tidak, Samsung S4 replika akan membanjiri pasar dan makin merugikan perusahaan Samsung itu sendiri.
Waspada Samsung Galaxy S4 Supercopy
Sumber :

Kamis, 05 Desember 2013

Penipuan COD (Cash On Delivery) Bisnis Onlain

Saat ini pasar perbelanjaan sudah diramaikan oleh bisnis onlain. Banyak sekali bermunculan para pedagang atau pebisnis yang menjual produk atau jasa nya melalui situs internet (onlain). Situs jual-beli onlain yang saat ini marak diperbincangkan adalah tokobagus, berniaga, dan kaskus. Selain itu, ada juga beberapa aplikasi social media yang digunakan para pelaku bisnis onlain untuk menjalankan misi jualannya, misalnya saja pada Twitter, Facebook, Instagram, dan chat application seperti BBM, WhatsApp, Line.
Banyaknya bisnis onlain yang bermunculan masih belum mampu meyakinkan konsumen untuk membeli produk/jasa yang ia inginkan melalui situs onlain. Penipuan berkedok bisnis onlain menjadi salah satu yang menjadi kekhawatiran para konsumen.
Singkat cerita, saya pernah menjadi korban penipuan bisnis onlain, meskipun saya hanya merugi waktu dan tenaga, karena alhamdulillahnya uang saya belum sempat diambil oleh si penipu. Awalnya saya ingin mencari seseorang yang menjual handphone bermerek "x" di salah satu situs onlain terkemuka, dengan harapan mendapatkan harga yang lebih murah dibandingan di toko. Setelah saya menemukan yang harganya cocok, saya mencoba menghubungi si penjual dan mengajak ketemuan untuk transaksi jual beli atau yang biasa disebut COD (Cash On delivery). AKhirnya kita sepakat untuk bertemu di salah satu pusat perbelanjaan yang berlokasi di jakarta timur pada hari itu juga. Akhirnya, saya pun langsung menuju tempat pertemuan. Sesampainya disana saya dibingungkan dengan alamat yang diberikan si penjual, penjual  mengatakan kepada saya bahwa alamat toko mereka adalah di lantai 3 blok D no.22 , namun ternyata ditempat perbelanjaan itu tidak ada alamat yang diberikan, dilantai 3 malah terdapat totko-toko baju bukan toko handphone. Satpam pun sudah saya tanyai, namun satpam juga tidak tau alamat tersebut. saat saya menghubungi penjual kembali, ia meminta saya untuk bertemu dekat atm center di lantai 3, setelah saya sampai sana, penjual pun tidak menampakan wajahnya, namun ia menghubungi saya dengan menelpon, ia meminta saya untuk mentransfer uang muka dulu sebesar Rp500.000 .Sentak saya pun tidak percaya dan bertanya apakah transaksi kita tidak bisa sekalian saja ada barang ada uang tanpa harus mentransfer sejumlah uang untuk DP.penjual pun menjawab tidak bisa dan memaksa saya untuk mentransfer sejumlah uang tersebut jika ingin meneruskan transaksi. setelah itu saya berfikir untuk membatalkan transaksi itu dan menganggap bahwa itu adalah salah satu penipuan yang terdapat di bisnis onlain. menurut anda ?
Untuk para konsumen yang ingin membeli produk pada situs onlain, sebaiknya anda benar-benar berhati-hati dan waspada.

kasus bisnis yang tidak beretika - RPH memerima sapi glonggongan

Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Pemotongan Hewan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Toni Hartono, mengaku terpaksa menerima sapi-sapi glonggongan untuk disembelih di tempatnya. Ia berdalih tenaga mantri dan keamanan yang dimiliki sangat minim.

Belum lagi kondisi bangunan RPH Krian sangat memprihatinkan dan banyak tembok pembatas yang jebol. Para jagal nakal memanfaatkan kondisi ini sebagai celah masuk ke RPH. "Mau bagaimana lagi? Kami keterbatasan tenaga dan infrastruktur bangunan jelek," kata Toni kepada Tempo, Minggu 14 Juli 2013.

Praktek potong sapi juga tidak disembelih dalam ruangan khusus, melainkan di tempat transit hewan. Ia tak bisa berbuat banyak lantaran sapi diglonggong di luar area RPH. Toni melihat sapi-sapi itu berasal dari wilayah perbatasan Kabupaten Sidoarjo, seperti Gresik dan Mojokerto. Jika sudah demikian, RPH lantas melaporkan kepada dinas terkait.

Namun, bila terbukti sapi ambruk sebelum disembelih, Toni mengancam akan mengeluarkan sapi tersebut. Jika tubuh sapi masih tampak kokoh, dia kesulitan mengeluarkan sapi-sapi itu. "Bisa perang sama jagal."

RPH Krian mempunyai satu dokter hewan, satu mantri, dua kiurmaster dan lima tenaga keamanan. Pihaknya juga belum memberlakukan batasan jam masuk sapi-sapi untuk disembelih. Akibatnya, puluhan truk pengangkut sapi hilir mudik hingga tengah malam. Begitu truk muatan sapi masuk area RPH, sapi langsung dipotong. Praktek yang demikian membuat RPH kesulitan menyeleksi antara sapi glonggongan dan tidak.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, Muthowif, mengatakan banyak kasus penyembelihan sapi glonggongan di RPH Krian. Ia berdalih, pengawasan di RPH Krian sangat lemah dan memungkinkan sapi-sapi glonggongan masuk. Jagal nakal, kata dia, lebih memilih menyembelih sapinya di RPH Krian ketimbang RPH Kota Surabaya. "Masih banyak sapi glonggongan di Krian," ucapnya.

Kasus tersebut merupakan salah satu kasus bisnis yang tidak beretika. Tindakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Pemotongan Hewan dinilai melanggar etika, karena menerima sapi glonggongan untuk disembelih. Padahal seharusnya Sapi glonggongan harus dikeluarkan dan tidak untuk disembelih, karena daging sapi glonggongan akan memberikan dampak yang berbahaya jika masuk pasar dan dikonsumsi masyarakat luas . Namun, karena keterbatasan-keterbatasan, pihak RPH atau Rumah Pemotongan Hewan terpaksa menyembelih sapi glonggongan. Bukan karena sengaja, melainkan karena pengawasaan di RPH yang sangat lemah dan kesulitan dalam proses penyeleksian antara sapi glonggongan dan sapi sehat, yang kemudian memungkinkan sapi-sapi glonggongan masuk dan disembelih.

sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/14/058496330/Rumah-Potong-di-Sidoarjo-Terima-Sapi-Glonggongan

Selasa, 08 Oktober 2013

PROSES DALAM RISET PEMASARAN

PROSES DALAM RISET PEMASARAN

LANGKAH 1 :
DEFINISI MASALAH
Meliputi kegiatan pembahasan dengan pembuatan keputusan, wawancara dengan pakar industri, analisis data sekunder, dan mungkin beberapa riset semisal fokus grup

LANGKAH 2 :
PENGEMBANGAN PENDEKATAN TERHADAP MASALAH
Terdiri dari formulasi tujuan atau bingkai kerja teoritis, model analitis, pertanyaan riset, serta hipotesis dan identifikasi informasi yang diperlukan

LANGKAH 3:
FORMULASI RANCANGAN RISET
Rancangan riset adalah bingkai kerja atau cetak biru untuk melaksanakan riset yang merinci prosedur yang penting untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan yang bertujuan untuk merancang sebuah pengujian yang akan menguji hipotesis dari hal yang diteliti, menentukan jawaban yang mungkin bagi pengayaan riset serta menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.

LANGKAH 4 :
KERJA LAPANGAN DAN PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data melibatkan tenaga lapangan yang beroperasi di lapangan, seperti: wawancara personal, wawancara telepon, wawancara surat.

LANGKAH 5 :
PENYIAPAN DAN ANALISIS DATA
Terdiri dari proses edit, penyediaan, transkripsi, dan verifikasi data. Setiap format kuesioner diperiksa.

LANGKAH 6:
PENYIAPAN DAN PRESENTASI LAPANGAN
Keseluruhan proyek harus didokumentasikan dalam sebuah laporan tertulis.

Rabu, 02 Oktober 2013

Teori Etika Bisnis


Kata “Etika” itu berasal dari dari kata Yunani yaitu ‘Ethos,’ yang artinya adat istiadat. Etika bisa dibilang sebagai kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika itu punya kaitan sama nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan termasuk juga semua kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain, atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
Etika
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik dan buruk mempunyai ukuran (kriteria) yang berlainan. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika)

Teori Etika
Ada 2(dua) macam teori etika, yaitu :
1.      Teori Deontologi, yaitu : berasal dari bahasa Yunani, “Deon” berarti kewajiban. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakan yang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.Contoh: suatu tindakan bisnis akan dinilai baik bagi pelakunya, melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban pelaku, dengan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya, menawarkan barang dan jasa yang mutunya sebanding dengan harganya. Sehingga tindakan itu tidak ditentukan oleh akibat atau tujuan baik dari tindakan itu.
2.      Etika Teologi, yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai suatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya: mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik. Contoh seorang anak mencuru untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan itu baik untuk moral kemanusiaan tetapi dari aspek hokum jelas tindakan ini melanggar hokum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat tergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.
Sumber :

Jumat, 07 Juni 2013

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL :  ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU CROCS
 OLEH : TULUS YULIANTI - 3EA01


PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan fashion senantiasa berkembang, begitu juga dengan trend sepatu sekarang ini. Mengikuti trend terbaru bagi kaum wanita merupakan sebuah keharusan. Berbagai sepatu dan sandal dengan trend unik dan cantik banyak bermunculan seperti sepatu model gaya princes memang sekarang menjadi trend 2012, yang biasanya banyak digunakan oleh kalangan wanita untuk pergi ke acara pesta. Namun untuk sepatu harian atau acara santai biasanya banyak digunakan cenderung ke model casual dimana bagian ujung seperti tampak tumpul dan berhak rendah.
Konsumen cenderung sangat memperhatikan penampilannya khususnya soal sepatu. Kebanyakan dari mereka menggunakan sepatu yang tidak terlalu ribet, dengan bentuk simple dan nyaman dipakai  Sepatu Flat merupakan salah satu trend sepatu masa kini. Banyak sekali terobosan baru membuat sepatu flat sangat diminati banyak kalangan terutama para mahasiswa. Sepatu flat sebagai salah satu tren sepatu di dunia memberikan kesan stylis pada siapa saja yang memakainya. Dilihat dari faktor kenyamanan si pemakai, sepatu flat  memberikan tingkat kenyamanan yang tinggi. Saat kita mengenakan sepatu flat kaki kita tidak mudah merasa capek dan justru sepatu ini memberi kesan ringan.
Keputusan pembelian terhadap sepatu ini dipengaruhi oleh tersedianya berbagai macam pilihan sepatu (model) dan kualitasnya yang beragam. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dalam memperebutkan konsumen mengharuskan perusahaan untuk berusaha keras dalam menarik konsumen. Setiap perusahaan selalu dituntut untuk merancang strategi pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Melalui strategi pemasaran yang tepat, hal ini akan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen yang pada akhirnya nanti akan menjadikan perusahaan tersebut berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.
Beragamnya model sepatu saat ini telah membuat konsumen sedikit banyak mempunyai keinginan untuk membeli. Apalagi jenis model yang cocok untuk dipakai disaat menjalani rutinitas misalnya pada waktu menuntut ilmu dikampus. Sepatu “Crocs” adalah salah satu merek yang saat ini sedang trend dikalangan anak muda. Tidak jarang merek sepatu ini digunakan saat perkuliahan berlangsung .
Sepatu Crocs adalah jenis sepatu buatan perusahaan Amerika Serikat, Crocs, yang terbuat dari bahan karet khusus bernama Propietary Closed-Cell Resin (PCCR). Di Indonesia sendiri jenis alas kaki yang satu ini baru mulai populer sekitar tahun 2006 yang lalu dan semakin dikenal oleh masyarakat. Model yang ditawarkan pun beragam mulai dari untuk wanita, pria, sampai dengan anak-anak. Selain karena modelnya yang beraneka ragam, bahan PCCR yang dimilikinya juga nyaman dan tidak mudah kotor sehingga memudahkan bagi para penggunanya untuk dibersihkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh gambaran bahwa dibutuhkan suatu analisis yang tepat untuk dapat dijadikan dasar dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk sepatu crocs. Maka penulis tertarik untuk mengambil masalah perilaku konsumen dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada “ Sepatu CROCS”, dengan judul “ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU CROCS PADA MAHASISWI DI WILAYAH MARGONDA DEPOK”

 Rumusan Masalah
1.      Apakah factor harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk sepatu crocs?
2.      Apakah factor kualitas mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk sepatu crocs?
3.      Apakah factor citra merek mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk sepatu crocs?
Tujuan Masalah

1.        Untuk mengetahui pengaruh harga produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepatu crocs di wilayah Margonda Depok.
2.        Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepatu crocs di wilayah Margonda Depok.
3.        Untuk mengetahui pengaruh citra merek produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepatu crocs di wilayah Margonda Depok.

LANDASAN TEORI
Keputusan pembelian
Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. (Kanuk Schiffman, 2004) 
Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan, keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa pesarta yang memerankan peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. Di sini tugas pemasar adalah mengidentifikasi peserta pembelian lain, kriteria pembelian mereka dan pengaruh mereka terhadap pembeli. Program pemasaran harus dirancang untuk menarik dan mencapai pesasrta kunci seperti halnya pembeli.


Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengambilan Keputusan Konsumen  adalah pemilihan secara selektif dan bijaksana saat berbelanja, dimana kita sebagai konsumen harus mengangamati, membandingkan dan mengatahui apa yang jadi prioritas kebutuhan. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan uang secara optimal dan untuk mengefektifkan pemilihan suatu kebutuhan.
Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
Menurut Kotler (2004), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian yaitu :
1.      Pengenalan masalah, adalah proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah belajar, bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi kearah yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini.
2.       Pencarian informasi, ialah dimana seorang konsumen mungkin terdorong kebutuhannya, atau juga mencari informasi lebih lanjut.
Pencarian informasi ada dua jenis menurut tingkatannya :
a.       Perhatian yang meningkat yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja.
b.      Pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
Sementara informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu:
a.       Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b.      Sumber komersial : iklan, wiraniaga, kemasan, pajangan di toko.
c.       Sumber publik : media massa, organisasi penentu, peringkat konsumen.
d.      Sumber pengalaman : panganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
3.      Evaluasi alternative, adalah konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir.
4.      Keputusan pembelian, adalah pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk nilai pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang disukai tetapi ada pula faktor yang memengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan tidak terduga.
5.      Perilaku pembelian adalah perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, dimana konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
a.       Kepuasan sesudah pembelian: konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka mereka akan tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan mereka maka mereka akan merasa puas.
b.      Tindakan sesudah pembelian : penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok yaitu pelanggan baru dan pelanggan ulang. Mempertahankan pelanggan lama adalah lebih penting dari pada menarik pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan harus memerhatikan kepuasan pelanggan. Jika konsumen merasa puas ia akan memperlihatkan kemungkinan untuk membeli lagi produk tersebut.

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Pengambilan keputusan merupakan pemilihan diantara beberapa alternatif pemecahan masalah. Pada hakikatnya keputusan diambil jika pimpinan menghadapi masalah atau untuk mencegah timbulnya masalah dalam organisasi yang bergerak baik dalam bidang sosial maupun komersial. Ada dua kemungkinan sifat tujuan dari pengambilan keputusan. Pertama adalah tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal dalam arti bahwa sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain. Kemungkinan kedua adalah tujuan pengambilan keputusan dapat bersifat ganda dalam arti bahwa satu keputusan yang diambil sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih Dalam setiap pengambilan keputusan para pengambil keputusan akan selalu berhadapan dengan lingkungan, dimana salah satu karakteristiknya yang paling menyulitkan dalam proses pengambilan keputusan adalah ketidakpastian (Uncertainty), ini adalah salah satu sifat dimana tidak akan dapat diketahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa yang datang. Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.

Harga
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Teguh Budiarto, 1993)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Husain Umar, 2000).
Hasil pembuktian Endang Wijayanti (2006) membuktikan bahwa harga suatu produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian dan harga merupakan faktor yang selalu dipertimbangkan oleh konsumen dalam setiap keputusan pembelian.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Harga produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian



Kualitas Produk

Kualitas mempunyai peranan penting baik dipandang dari sudut konsumen yang bebas memililh tingkat mutu atau dari sudut produsen yang mulai memperhatikan pengendalian mutu guna mempertahankan dan memperluas jangkauan pemasaran (M Rhendria Dinawan, 2010).
Kualitas diukur menurut pandangan pembeli tentang mutu dan kualitas produk tersebut. Peningkatan kualitas produk dirasakan sangat perlu dengan demikian produk perusahaan semakin lama semakin tinggi kualitasnya. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Dalam perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas produk akan ikut menentukan pesat tidaknya perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya, peranan kualitas produk akan semakin besar dalam perkembangan perusahaan.
Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk di dalamnya ketahanan, handal, ketepatan, dan kemudahan dalam penggunaan (Kotler dan Armstrong, 1996).
Hasil pembuktian Bambang Pranoto (2008) membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Apabila kualitas produk yang ditawarkan dapatmemenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen maka produk tersebut akanmempengaruhi keputusan pembeliannya.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian




Citra Merek

Merek diyakini sebagai identitas dari produk atau perusahaan. Produk yang dibeli konsumen tergantung dari pengalaman dan kebiasaannya terhadap merek tersebut. Pengalaman yang positif terhadap merek memungkinkan konsumen menggunakan merek tersebut di kemudian hari, sedangkan pengalaman yang negatif terhadap merek memberi kemungkinan yang kecil konsumen akan mengulanginya kembali (Chandra, 2008).
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing (Tjiptono, 2008).
Hasil pembuktian Rizki Nurafdal (2011) membuktikan bahawa citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara citra merek yang diwakili oleh tiga indicator yaitu keunggulanasosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, keunikan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Citra Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian



HIPOTESIS
                     Berdasarkan konsep penelitian, maka beberapa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Harga produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Mahasiswi Manajemen Kampus D Universitas Gunadarma dalam membeli produk sepatu crocs
H2 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Mahasiswi Manajemen Kampus D Universitas Gunadarma dalam membeli produk sepatu crocs
H3 : Citra Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Mahasiswi Manajemen Kampus D Universitas Gunadarma dalam membeli produk sepatu crocs.

METODE PENELITIAN
Data/Variabel
Data atau variabel yang digunakan oleh penulis adalah data primer yang berbentuk kuesioner yang diajukan kepada mahasiswi manajemen pengguna sepatu crocs di Universitas Gunadarma, dengan jumlah sampel 50 mahasiswi. Dan dengan menggunakan variable bebas (X1=Harga ; X2= Kualitas Produk ; X3=Citra Merek) dan variable terikat (Y=Keputusan Pembelian).
 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuisioner. Kuisioner tersebut digunakan sebagai alat atau instrument pengumpulan data penelitian.
Metode kuesioner merupakan cara pengumpulan data, fakta, informasi semua persoalan yang digunakan dalam bentuk pertanyaan yang sudah disediakan terhadap suatu kejadian, sedangkan orang memberikan jawaban tersebut secara tertulis. Data dianalisis secara :
1.      Analisis Kualitatif  Yaitu analisis yang didasarkan pada pemikiran secara teori untuk member gambaran mengenai kesesuaian antara kenyataan penelitian teori.
2.      Analisis Kuantitatif Yaitu metode analisis dengan menggunakan perhitungan untuk mengolah data yang diperoleh. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis uji reabilitas, uji validitas, dan uji linier berganda.
 Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif faktor harga, kualitas, dan citra merek terhadap keputusan pembelian Mahasiswi Manajemen Kampus D Universitas Gunadarma dalam membeli produk sepatu crocs
Ha : Ada pengaruh positif faktor harga, kualitas, dan citra merek terhadap keputusan pembelian Mahasiswi Manajemen Kampus D Universitas Gunadarma dalam membeli produk sepatu crocs
 Alat Analisis
Skala Likert                                                                                             
Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun 1932 yang sekarang terkenal dengan nama skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Pengukuran jawaban responden menggunakan skala lima likert, dengan katagori jawaban : sangat tidak setuju, tidak setuju kurang setuju, setuju, sangat setuju. Bobot masing masing sebesar 1 s/d 5, dengan rincian sebagai berikut :
Kategori
Bobot
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Tidak Setuju (TS)
2
Kurang Setuju (KS)
3
Setuju (S)
4
Sangat Setuju (SS)
5

3.6.2.      Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrument/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan dan reliabilitas alat ukur tersebut. Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah angket, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut sudah valid dan reliabel.

Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variable yang akan diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, dan hasilnya dapat dilihat melalui hasil r-hitung yang dibandingkan dengan r-tabel, dimana r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (signifikan 5%, n = jumlah sampel).
Jika,  r-tabel      <     r-hitung mka valid
                   r-tabel      >     r-hitung maka tidak valid


Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur (keajegan alat ukur), sehingga reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Setelah dilakukan uji validitas, maka harus dilanjutkan dengan menggunakan uji reliabilitas data. Alat ukur yang reliabel pasti terdiri dari item-item alat ukur yang valid. Sehingga, setiap reliabel pasti valid, namun setiap yang valid belum tentu reliabel. Rumus yang sering digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach, Spearman Brown, Kristoff, Angoff, dan Rullon
Suatu kuisioner dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.
Jika,  nilai Cronbach’s Alpha  > 0,60 maka reliabel
         nilai Cronbach’s Alpha  < 0,60 maka tidak reliabel

3.6.3.      Analisis regresi linear berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + …… + bnXn+e


Analisis regresi linear berganda  digunakan untuk     mengetahui pengaruh variabel bebas/ independen terhadap variabel terikat.  Analisis didasarkan atas nilai bobot   kategori setiap pertanyaan yang menjadi pilihan jawaban responden. Analisis regresi berganda dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
           


Dimana:           Y         = variabel tak bebas/ terikat
                                    X         = variabel-variabel bebas
                                    a          = konstanta (intersept)
                                    b          = koefisien regresi/ nilai parameter
                                    e          = error
Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara x1, x2, dan x3 terhadap Y digunakan korelasi berganda, dalam hal ini dapat dilihat melalui koefisien korelasi. Kemudian untuk melihat besarnya kontribusi x1, x2, dan x3 terhadap Y, dapat dilihat nilainya melalui koefisien detrminasi
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi atau Uji R2 dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1,X2,…Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Jika R2 = 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabelindependen terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila R2 = 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen  yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
Uji T ( Secara Parsial )
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat (Y). Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5 %. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
Bentuk pengujian :
Ho = b1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Ha = b1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Dengan kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %

 

Uji F ( Secara Simultan )
            Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen (harga, kualitas, dan citra merek) terhadap variabel dependen ( keputusan pembelian ).
Bentuk pengujian :
Ho = b1 = b2 = b3  = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama – sama dari cariabel independen terhadap variabel dependen.
Ha ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3  0, terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama – sama dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 %
Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 %